KOMUNIKASI GIZI
I .PENDAHULUAN
Komunikasi
gizi pada masyarakat ini adalah penambahan kemampuan dan pengetahuan seseorang
khususnya pada masyarakat melalui teknik belajar atau intruksi dengan tujuan
mengubah atau mempengeruhi prilaku seseorang secara induvidu, kelompok maupun
masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat.Metode
komunikasi merupakan salah satu factor yang mempengaruhi tercapainya suatu
hasil masyarakat sehat secara optimal.
II .PENJABARAN ATAU DEFINISI KOMUNIKASI GIZI
Komunikasi
ialah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).
suatu proses dimana suatu sistem
dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang
dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.Ilmu gizi ialah sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari proses pangan setelah dikonsumsi oleh manusia, masuk ke dalam tubuh, mengalami pencernaan, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme serta pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat serta gigi yang sehat pula.
Jadi komunikasi sangat berkaitan dengan gizi untuk bias merubah prilaku atau untuk mencapai masyarakat sehat secara optimal,karena Sampai saat ini gizi masih menjadi masalah di negara maju dan berkembang,salah satu cara untuk menanggulangi masalah gizi adalah dengan melaksanakan program KIE gizi(KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI GIZI).KIE gizi adalah suatu cara pemberian informasi atau pesan yang berkaitan dengan gizi dari seseorang atau intitusi kepada masyarakat sebagai penerima pesan melalui media tertentu .
III.TUJUAN KOMUNIKASI GIZI
Komunikasi adalah tentang pertukaran
informasi, berbagi ide dan pengetahuan. Hal ini berupa proses dua arah dimana
informasi, pemikiran, ide, perasaan atau opini disampaikan/dibagikan melalui
kata-kata, tindakan maupun isyarat untuk mencapai pemahaman bersama. Komunikasi
yang baik berarti bahwa para pihak terlibat secara aktif. Hal ini akan menolong
mereka untuk mengalami cara baru mengerjakan atau memikirkan sesuatu, dan hal
ini kadang-kadang disebut pembelajaran partifipatif.Semua aktifitas manusia melibatkan komunikasi, namun karena kita sering menerimanya begitu saja, kita tidak selalu memikirkan bagaimana kita berkomunikasi dengan yang lain dan apakah efektif atau tidak.
Efektifitas komunikasi tergantung kepada:
1. Sumbernya (sikap, pengetahuan, kemampuan berkomunikasi, kesesuaian dengan system sosial)
2. Pesannya ( jelas, sederhana, spesifik, factual, tepat, relevan, sesuai konteks waktunya)
3. Saluran yang digunakan/alat (tepat, relevan, dapat diakses dan terjangkau harganya)
4. Penerima (sikap, persepsi, kemampuan komunikasi, pengetahuan, system sosial dan budaya)
Tipe-tipe komunikasi
Dua tipe utama komunikasi yaitu komunikasi interpersonal dan komunikasi massa.Komunikasi interpersonal, kadang-kadang disebut juga komunikasi tatap muka, merupakan salah satu metode komunikasi yang paling efektif. Komunikasi interpersonal dapat dilakukan antara perseorangan maupun dengan seseorang dengan kelompok kecil untuk bertukar informasi, mengembangkan dialog dan membantu mereka membuat keputusan sendiri.Komunikasi massa, biasanya melibatkan audiens yang lebih luas dan menggunakan media massa untuk menjangkau jumlah massa yang banyak dalam satu kesempatan.
Dalam KIE komunikasi interpersonal maupun komunikasi massa memainkan peranan yang berbeda namun saling melengkapi. Sebagai contoh: iklan radio atau TV dapat memperkenalkan ide perilaku yang baru seperti keluarga berncana dan memotivasi orang untuk mengunjungi klinik atau menghubungi petugas kesehatan. Komunikasi interpersonal dapat mendukung pesan yang diterima seseorang dari media massa dengan memberikan kesempatan untuk bertanya dan menerima lebih banyak informasi. Dalam keluarga berencana, komunikasi interpersonal berperan penting dalam menentukan apakah klien menggunakan metode yang benar ataukah harus selalu bolak-balik untuk mendapatkan ararahan-arahan.
IV.FUNGSI KOMUNIKASI GIZI
1 Informasi
: Pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaranberita, data, gambar,
faktadan pesan opini dan komentar yangdibutuhkan agar dapat dimengerti dan
beraksi secara jelas terhadapkondisi lingkungan dan orang lain agar dapat
mengambilkeputusan yang tepat.
2 Sosialisasi
(pemasyarakatan) : Penyediaan sumber ilmupengetahuan yang memungkinkan
orang bersikap dan bertindaksebagai
anggota masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akanfungsi sosialnya sehingga
ia dapat aktif di dalam masyarakat.
3 Motivasi
: Menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendekmaupun jangka panjang,
mendorong orang menentukan pilihannyadan keinginannya, mendorong kegiatan
individu dan kelompokberdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.
4 Perdebatan
dan diskusi : Menyediakan dan saling menukar faktayang diperlukan untuk
memungkinkan persetujuan ataumenyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah
iagon,menyediakan bukti-bukti yang relevan yang diperlukan untukkepentingan
umum agar masyarakat lebih melibatkan diri dalammasalah yang menyangkut
kepentingan bersama ditingkat nasionaldan iago.
5 Pendidikan
: Pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorongperkembangan intelektual,
pembentuk watak dan pendidikanketerampilan dan kemahiran yang diperlukan pada
semua bidangkehidupan
6 Memajukan
kebudayaan : Penyebaran hasil kebudayaan dan senidengan maksud melestarikan
warisan masa lalu, perkembangankebudayaan dengan memperluas horizon
seseorang,membangunkan imajinasi dan mendorong kreatifitas dankebutuhan estetikanya.
7 Hiburan
: Penyebarluasan sinyal, iagon, suara, dan image dari drama, tari,
kesenian, kesusasteraan, iago, olahraga, permainandan lain-lain untuk rekreasi,
kesenangan kelompok dan individu.
8 Integrasi
: Menyediakan bagi bangsa, kelompok dan individukesempatan untuk memperoleh
berbagai pesan yang merekaperlukan agar mereka dapat saling kenal dan mengerti
danmenghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain.
Fungsi adalah potensi yang dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu. Komunikasi sebagai ilmu, seni,
dan lapangan kerja sudah tentu memiliki fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh
manusia dalam memenuhi kebutuhannya.
Komunikasi berfungsi untuk
menyebarluaskan informasi, meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan
ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam hidup seseorang. Tetapi dengan
perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat terutama dalam bidang
penyiaran dan media pandang dengan (audiovisual), menyebabkan fungsi media masa
telah mengalami banyak perubahan.
Sedangkan dalam bidang Gizi
komunikasi dapat dijadikan media atau penyalur informasi yang berupa
pengetahuan atau penyuluhan-penyuluhan gizi yang dapat diberikan kepada
masyarakat sebagai bekal untuk gerakan masyarakat sadar Gizi.
Fungsi adalah potensi yang dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu. Komunikasi sebagai ilmu, seni,
dan lapangan kerja sudah tentu memiliki fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh
manusia dalam memenuhi kebutuhannya.
Komunikasi berfungsi untuk
menyebarluaskan informasi, meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan
ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam hidup seseorang. Tetapi dengan
perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat terutama dalam bidang
penyiaran dan media pandang dengan (audiovisual), menyebabkan fungsi media masa
telah mengalami banyak perubahan.
Sedangkan dalam bidang Gizi
komunikasi dapat dijadikan media atau penyalur informasi yang berupa
pengetahuan atau penyuluhan-penyuluhan gizi yang dapat diberikan kepada
masyarakat sebagai bekal untuk gerakan masyarakat sadar Gizi.
Fungsi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu. Komunikasi sebagai ilmu, seni, dan lapangan kerja sudah tentu memiliki fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhannya.
Komunikasi berfungsi untuk menyebarluaskan informasi, meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam hidup seseorang. Tetapi dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat terutama dalam bidang penyiaran dan media pandang dengan (audiovisual), menyebabkan fungsi media masa telah mengalami banyak perubahan.
Sedangkan dalam bidang Gizi komunikasi dapat dijadikan media atau penyalur informasi yang berupa pengetahuan atau penyuluhan-penyuluhan gizi yang dapat diberikan kepada masyarakat sebagai bekal untuk gerakan masyarakat sadar Gizi.
V.KONSEP DASAR KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, apapun statusnya di
masyarakat. Sebagai makhluk sosial, kegiatan sehari-hari selalu berhubungan
dengan orang lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Ada beberapa pengertian mengenai
komunikasi yang dikemukakan para ahli.f. Pengirim Pesan
Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirimkan pesan. Dalam komunikasi, pengirim pesan disebut juga dengan komunikator. Dari komunikator pesan dan informasi dikirimkan kepada penerima pesan nantinya.
2) Pesan
Pesan adalah informasi yang akan dikirim kepada si penerima. Pesan ini dapat berupa verbal maupun nonverbal. Verbal merupakan pesan yang menggunakan kata-kata seperti percakapan, surat, majalah dan sebagainya. Pesan nonverbal merupakan pesan yang berupa isyarat, gerakan badan, ekspresi wajah dan nada suara.
3) Saluran
Saluran adalah jalan yang dilalui pesan dari si pengirim kepada penerima. Saluran ini dapat berupa buku, radio, film, iagonal dan yang paling pokok adalah gelombang suara dan cahaya.
4) Penerima pesan
Penerima pesan adalah individu atau orang yang menganalisis dan menginterpretasikan isi pesan yang diterimanya. Dalam komunikasi penerima pesan ini disebut juga komunikan
5) Balikan
Balikan adalah respon dari penerima pesan(komunikan) terhadap pesan yang diterima yang dikirimkan oleh pengirim pesan(komunikator). Adanya balikan ini memungkinkan bagi komunikator untuk mengetahui apakah komunikan telah menginterpretasikan pesan yang dikirim, sesuai dengan yang dimaksudkan.
5.2. Pola Komunikasi
Menurut Purwanto (2002), “ secara umum pola komunikasi (patterns of communications) dapat dibedakan ke dalam saluran komunikasi formal (formal communications channel) dan saluran komunikasi nonformal (informal communications channel)
Lebih lanjut, saluran komunikasi formal ini dapat berbentuk komunikasi dari atas ke bawah, komunikasi dari bawah ke atas, komunikasi horizontal dan komunikasi diagonal.
f. Komunikasi dari atas ke bawah
Komunikasi dari atas ke bawah merupakan pemindahan informasi dari atasan atau pimpinan kepada bawahan atau pengikut. Aliran komunikasi ini umumnya terakit dengan tanggung jawab pimpinan dalam organisasi.
2) Komunikasi dari bawah ke atas
Komunikasi dari bawah keatas merupakan pemindahan informasi dari bawahan atau pengikut kepada atasan atau pimpinan. Komunikasi ini biasanya berisikan laporan-laporan kerja, penyampaian aspirasi dan sebagainya.
3) Komunikasi horizontal
Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi. Dalam hal ini, komunikasi dilakukan untuk melakukan persuasi, mempengaruhi dan memberikan informasi kepada bagian lain yang sederajat.
4) Komunikasi iagonal
Komunikasi diagonal merupakan komunikasi yang melibatkan antara dua tingkat (level organisasi yang berbeda). Biasanya, komunikasi ini terjadi pada organisasi yang berskala besar.
4. Komunikasi Efektif
komunikasi efektif terjadi apabila orang berhasil menyampaikan apa yang dikasudkannya. Menurut Tubbs, (Yusrizal:2005)”secara umum, komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima”.
5. Hambatan Komunikasi
hambatan – hambatan dalam komunikasi :
Hambatan komunikasi dapat di kelompokkan menjadi tiga jenis berikut:
1. Technical Barrier (Hambatan Tehnik)
a. Timing
Waktu merupakan factor yang perlu diperhatikan dalam mengirim pesan,jadi perlu dilakukan penelitian sebelumnya tentang waktu yang tepat untuk mengirim pesan agar pesan dapat diterima kepada komunikan yang dimaksud.
b. Information Load
Kondisi ini dapat terjadi apabila komunikan menerima banyak pesan pada satu waktu atau apabila terdapat banyak pesan melalui multimedia yang pesannya bertentangan.
c. Cultural Difference
Terdapat kebiasaan yang berbeda,misalnya tentang media habit sehingga perlu diketahui media habit pada populasi komunikan.
2. Linguage Barrier (Hambatan Bahasa)
a. Language
Bahasa pengantar yang berbeda antara komunikator dengan komunikan tentu menyebabkan pesan tidak akan sampai dan diterima oleh komunikan.
b. Vocabulary
Kata-kata dalam komunikasi sebaiknya di gunakan sesuai dengan segmen komunikan, yang dapat dibedakan berdasarkan usia, tingkat pendidikan, social ekonomi, dan lain-lain.
c. Somantic
Komunikator sebaiknya dapat memilih kata-kata yang tepat, jangan sampai memberikan kata-kata yang dapat memberikan arti yang berbeda kepada komunikan.
d. Jargon
Komunikator sebaiknya mengerti istilah-istilah tertentu yang biasa di gunakan dalam percakapan sehingga dapat lebih mudah di mengerti.
3. Psychological Barrier (Hambatan Psikologi)
a. Information Filtering
Apabila pesan yang disampaikan dari mulut ke mulut , pesan yang akan disampaikan ke komunikan terkadang berbeda dengan pertama hal ini dikarenakan adanya Information Filtering.Maka, perlu dipertimbangkan media yang sesuai agar pesan dapat disampaikan tanpa mengubah isi pesan.
b. Lacking Trust
Komunikasi kurang berhasil akibat ketidakpercayaan masyarakat kepada si pemberi pesan.
c. Pre-occupation
Pesan tidak akan sampai kepada penerima pesan jika si penerima pesan sibuk dengan diriny sendiri atau sibuk dengan kegiatanya masing-masing.
d. Hearing what we expect to hear
Pesan akan di dengarkan oleh penerima pesan apabila memang menjadi kebutuhan penerima pesan,tetapi jika pesan tersebut bukan merupakan kebutuhan penerima pesan maka akan sulit untuk di dengarkan.
e. Perception set Different
Ketidakberhasilan komunikasi bias terjadi karena perbedaan persepsi antara komunikator dengan komunikan, hal ini dipengaruhi oleh beberapa factor seperti pengalaman, tingkatpendidikan, dan nilai/norma.
f. Noise
Noise adalah gangguan yang terjadi pada saat ditransmisikan pesan dari komunikator kepada komunikan.
VI.PENUTUP
Strategi komunikasi
efektif ditujukan pada seluruh kelompok sasaran yaitu kelompok primer,kelompok
sekunder, dan kelompok tersier. Pendekatan yang digunakan bervariasi pada
setiap kelompok tergantung pada tingkat pendidikan, status sosio-ekonomi,
pengetahuan dan sebagainya.jadi para ahli bias menggunakan komunikasi gizi
untuk merubah prilaku atau merubah pola masyarakat untuk hidup lebih sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar